Ekranisasi Film dalam Maskulinitas Muslim studi kasus pada Film ‘Ayat-ayat Cinta’

Authors

  • Askuri Baksin 1Universitas Islam Bandung

Abstract

Maskulinitas pada film-film Islami, termasuk dalam film "Ayat-Ayat Cinta," besutan sutradara Hanung Bramantyo mengacu pada representasi karakter laki-laki yang mencerminkan atau mewakili nilai-nilai maskulin dalam konteks agama Islam. Maskulinitas ini seringkali menggambarkan karakteristik seperti keberanian, keadilan, tanggung jawab, kerendahan hati, dan ketaatan terhadap prinsip-prinsip agama. Fenomena film “Ayat-Ayat Cinta” pada makalah ini penulis lihat dari aspek ekranasi. Istilah ekranasi belum banyak dikenal. Istilah ini untuk menggantikan proses adaptasi dari karya teks menjadi film. Adaptasi sebuah kisah atau cerita dari novel atau buku ke film merupakan hal yang lumrah di dunia perfilman. Kegiatan ini, selain disebut adaptasi, dikenal juga dengan sebutan praktik alih wahana. Di Indonesia, adaptasi kisah dari buku ke film sudah ada sejak zaman kolonial (1927), yaitu ketika George Krugers memproduksi film Eulis Atjih (Woodrich, 2013). Penelitian yang penulis lakukan dalam bentuk studi literatur untuk melihat sejauhmana maskulinitas muslim pada film ‘Ayat’Ayat Cinta’. Berdasarkan penelitian pustaka yang sudah penulis lakukan maka proses ekranasi pada film umunya terbagi menjadi tiga, yakni Aspek Penciutan, Aspek Penambahan, dan Aspek Perubahan Variasi. Dari ketiga aspek inilah masing-masing yang mengakibatkan hasil filmnya kurang memenuhi syarat mengalami penciutan.Aspek penciutan yang terjadi pada proses ekranisasi berarti tidak semua hal yang diungkapkan dalam novel akan menjadi bagian dalam film. Sutradara terlebih dahulu memilih informasi-informasi yang dianggap penting untuk jalan cerita pada film. Aspek penambahan yang terjadi pada proses ekranisasi berasal dari hasil interpretasi sutradara terhadap novel yang akan diangkat menjadi film. Sutradara memiliki alasan tertentu untuk menambahkan komponen pada cerita, misalnya penambahan pada alur, penokohan, latar, suasana, bahkan memungkinkan adanya penambahan tokoh. Aspek Perubahan Variasi. Perubahan variasi dapat disebabkan karena pembuat film merasa perlu membuat variasi-variasi dalam film sehingga film yang didasarkan atas novel itu memiliki kesan tidak seasli novelnya.

Keyword: maskulinitas muslim, film ayat-ayat cinta, proses ekranasi

Downloads

Published

2023-08-29